Masih tentang
rangkaian rindu yang tak pernah berhenti di penghujung jalan
Yang kini ku coba sampaikan
isyaratnya melalui tetesan air hujan
Untuk engkau yang
setia menunggu di bawah payung yang penuh pengharapan
Berpegang teguh pada
batang payung yang penuh kekuatan dan keyakinan bahwa aku kan tiba di tepian di
mana engkau sedang menungguku tanpa keraguan
Engkau menunggu dan
hanya bisa menunggu
Tak peduli aku benar
akan datang atau pun tidak
Engkau tetap menanti
Kini aku hanya bisa
menyampaikan pesan melalui tetesan air hujan
Jangan terus
mengembangkan payungmu kala hujan
Karena rinduku datang
bersamanya untuk sebuah kenangan
Kau tahu aku tak bisa
menghentikan hujan
Dan harusnya kau tahu
di sini aku tak bisa menghentikan sebuah kerinduan
Meskipun entah kapan
aku tiba di tepian
Aku sampaikan harapan
pada tetesan air hujan
Berharap engkau
menggenggamnya erat di tangan
Ibaratkan hujan
memberikan isyarat sebuah pertemuan di penghujung jalan
Jika pohon rindumu
kering kehilangan daun harapan yang mulai berguguran
Jemputlah rinduku
diantara tetesan air hujan
Kelopak daunmu yang
berguguran juga menjadi isyarat
Menjadi isyarat bahwa
engkau rindu tetesan air hujan
Jangan risau
Diantara daun yang
berguguran di musim kemarau
Ia mampu memanggilku
Karena rinduku
tertampung dalam tetesan air hujan yang datang setelah kemarau
( 10 November 2013 )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar