Hujan

Hujan
Sang Pengagum Hujan

Senin, 02 Desember 2013

SAJAK HUJAN ( SAJAK GALAU, SAJAK ALAY hehehe... :D )





Duhai, hujan dengan mudah bisa menghilangkan debu dengan tetesan airnya
Tapi mengapa aku tak bisa menghilangkan bayangannya sekeras apapun usahaku untuk melupakannya ?

Duhai, hujan indah ketika datang secara bersama-sama
Tapi mengapa indah kita bersama hanya ada dalam fatamorgana ?

Duhai, hujan yang setiap tetesan airnya sangat berirama, bersenandung lagu cinta
Tapi mengapa kisah kita begitu saja tanpa nada, atau yang terdengar hanya senandung  lagu duka ?

Duhai, hujan luruh menumbuhkan tunas-tunas bunga
Tapi mengapa luruhnya hatiku tak juga membuat dia menumbuhkan tunas cinta ?

Duhai, hujan yang berjodoh dengan awan membentuk siklus sepanjang masa
Tapi mengapa dia tak kunjung aku dapatkan membuat siklusku tak berujung sempurna ?

 Duhai, hujan dengan mudah bisa menghilangkan debu dengan tetesan airnya
Tapi mengapa aku tak bisa menghilangkan bayangannya sekeras apapun usahaku untuk melupakannya ?



Hahahahahhahahahah... Lebay beeuuddd, wajar saja aku penulis fiksi romance yang suka dengan majas yang hiperbola. Hahahaha. Aaaahhh, kepenulisanku memang terpengaruh dari penulis favoritku DTL wkwkwkwk... semua sajak lebayku turunan dari sana. Hihihihihi. Sudah mentok ah, nanti di lanjut. Duuhh, kenapa yang jadinya sebuah sajak ? padahal naksah novelku masih di anggurkan. -_-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar