Hujan

Hujan
Sang Pengagum Hujan

Selasa, 15 Juli 2014

BOKU NO ITA BYO




            Malam ini aku tidak tahu apa yang ku tunggu. Aku sangat ingin menulis catatan, yang ku tulis tepat 15 menit sebelum umurku menginjak 20 Tahun. Dalam kepalaku terus mengumpat kata, kini aku menginjak Dewasa dan meninggalkan masa-masa indah saat Remaja. Aku tidak tahu bagaimana jadinya orang dewasa. Aku tidak tahu persisnya seperti apa. Sedang jiwaku seperti enggan meninggalkan masa remaja. Sedang saat remaja pun aku masih mengikat dengan jiwa kanak-kanak. Jadi bagaimana jadi orang dewasa itu? 
            Salah seorang paman pernah berkata, kalau orang dewasa itu tak jauh seperti Bawang Merah yang memiliki ego yang berlapis-lapis, dan Dia juga berkata tahap menjadi orang dewasa itu dengan segera meninggalkan hal-hal yang tidak berguna. Apakah hal itu saja cukup? Aku ingin tahu bagaimana kalian dulu melewati tahap menjadi orang yang dewasa? Dan sampai kapan masa berlaku menjadi orang yang dewasa itu? Kini yang aku rasa antara kengerian dan kebahagiaan.
            3 menit lagi...
            Aku masih bingung... apa devinisi dewasa itu? Mengapa banyak dosa yang bisa aku  rasakan. Tanggung jawab pun semakin besar bukan? Mereka sering berkata, jadi orang dewasa ya jalani saja. Justru aku semakin khawatir mendengarnya, karena orang dewasa suka bersikap semena-mena. Bagaimana nanti dengan kekuranganku ini? Kecerobohanku? Kekanak-kanakanku? Kejahilanku? Dan semua keburukkan yang ada padaku harus aku sembunyikan? Dewasa itu mengerikan bukan? Entahlah seberapa mengerikannya menjadi orang dewasa. Aku tidak akan tahu kalau aku tidak mencoba menjalaninya.
            00.00.... 8 Juni 2014
            Hari ini telah meninggalkan kisah 19 Tahun yang lalu. Saat dimana seorang ibu yang hamil tua sedang menahan kesakitannya. Dia kelihatan repot sekali, si cabang bayi memaksa keluar saat ibunya sedang hadir undangan saudaranya. Pecah ketuban dijalanan, dan langsung dilarikan ke rumah maparaji (Dukun Beranak). Proses kelahirannya tidak lama, karena sebelumnya ibu tersebut sudah melahirkan 7  kakak si bayi. Si bayi lahir dengan selamat, memiliki kulit yang putih, halus dan mulus. Terlihat cantik dan manis. Dia terus tumbuh, menjadi anak yang jahil, nakal, ceroboh, manja, dan egois. Banyak yang tertipu dengan tampangnya yang feminim, namun sikapnya maskulin. Beranjak remaja Dia mulai mendapatkan hidayah-Nya, dimana Dia mulai berubah 180 derajat dari sifat sebelumnya. Dari anak yang menjengkelkan menjadi anak yang membanggakan. Meskipun masih dengan segudang kekurangannya, tetapi sekarang lebih membaik.
            Banyak hal yang sudah dilewati, waktu iseng berlari lalu berganti hari. Inilah saatnya memulai menjadi jati diri bukan mencari lagi, menjalani, menekuni, dan menyakini. Raihlah mimpi-mimpi. Dimulai dengan keseriusan hari ini.
            SELAMAT TINGGAL MASA REMAJA. KINI AKU TLAH DEWASA...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar