Malam
ini aku tidak tahu apa yang ku tunggu. Aku sangat ingin menulis catatan, yang
ku tulis tepat 15 menit sebelum umurku menginjak 20 Tahun. Dalam kepalaku terus
mengumpat kata, kini aku menginjak Dewasa dan meninggalkan masa-masa indah saat
Remaja. Aku tidak tahu bagaimana jadinya orang dewasa. Aku tidak tahu persisnya
seperti apa. Sedang jiwaku seperti enggan meninggalkan masa remaja. Sedang saat
remaja pun aku masih mengikat dengan jiwa kanak-kanak. Jadi bagaimana jadi
orang dewasa itu?
Salah
seorang paman pernah berkata, kalau orang dewasa itu tak jauh seperti Bawang
Merah yang memiliki ego yang berlapis-lapis, dan Dia juga berkata tahap menjadi
orang dewasa itu dengan segera meninggalkan hal-hal yang tidak berguna. Apakah
hal itu saja cukup? Aku ingin tahu bagaimana kalian dulu melewati tahap menjadi
orang yang dewasa? Dan sampai kapan masa berlaku menjadi orang yang dewasa itu?
Kini yang aku rasa antara kengerian dan kebahagiaan.
3
menit lagi...
Aku
masih bingung... apa devinisi dewasa itu? Mengapa banyak dosa yang bisa
aku rasakan. Tanggung jawab pun semakin
besar bukan? Mereka sering berkata, jadi orang dewasa ya jalani saja. Justru
aku semakin khawatir mendengarnya, karena orang dewasa suka bersikap
semena-mena. Bagaimana nanti dengan kekuranganku ini? Kecerobohanku?
Kekanak-kanakanku? Kejahilanku? Dan semua keburukkan yang ada padaku harus aku
sembunyikan? Dewasa itu mengerikan bukan? Entahlah seberapa mengerikannya menjadi
orang dewasa. Aku tidak akan tahu kalau aku tidak mencoba menjalaninya.
00.00....
8 Juni 2014
Hari
ini telah meninggalkan kisah 19 Tahun yang lalu. Saat dimana seorang ibu yang
hamil tua sedang menahan kesakitannya. Dia kelihatan repot sekali, si cabang
bayi memaksa keluar saat ibunya sedang hadir undangan saudaranya. Pecah ketuban
dijalanan, dan langsung dilarikan ke rumah maparaji (Dukun Beranak). Proses
kelahirannya tidak lama, karena sebelumnya ibu tersebut sudah melahirkan 7 kakak si bayi. Si bayi lahir dengan selamat,
memiliki kulit yang putih, halus dan mulus. Terlihat cantik dan manis. Dia
terus tumbuh, menjadi anak yang jahil, nakal, ceroboh, manja, dan egois. Banyak
yang tertipu dengan tampangnya yang feminim, namun sikapnya maskulin. Beranjak
remaja Dia mulai mendapatkan hidayah-Nya, dimana Dia mulai berubah 180 derajat
dari sifat sebelumnya. Dari anak yang menjengkelkan menjadi anak yang
membanggakan. Meskipun masih dengan segudang kekurangannya, tetapi sekarang
lebih membaik.
Banyak
hal yang sudah dilewati, waktu iseng berlari lalu berganti hari. Inilah saatnya
memulai menjadi jati diri bukan mencari lagi, menjalani, menekuni, dan
menyakini. Raihlah mimpi-mimpi. Dimulai dengan keseriusan hari ini.
SELAMAT
TINGGAL MASA REMAJA. KINI AKU TLAH DEWASA...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar