Dari
hari ke hari semakin banyak orang-orang bertanya sama saya, kenapa saya memakai
nama, ‘Kuro’ di plat nomor scooter matic saya. Hal itu menarik perhatian banyak
orang untuk sekedar bertanya apa artinya? Atau mungkin terheran-heran melihat
nama tersebut, dan berfikir,’itu yang punya motor ko aneh ya. Biasanya
kebanyakan orang memakai nama pemilik motornya sendiri, ini malah beda. Aneh.’ Mau
tidak mau saya harus menjelaskan arti Kuro itu sendiri. Tetapi sebelumnya ada
teman saya yang mempunyai pendapat yang menggelitik saya, pendapat beliau
seperti berikut : ‘Kuro itu kalau tidak salah yang pintar ngaji itu ya L?.’
Heh? Saya saat itu benar-benar tertawa lepas mendengarnya. Haha. Yang jelas
bukanlah, tapi dari situ saya langsung terfikirkan salah satu filosofi untuk
menjelaskan kenapa saya memakai nama yang sebenarnya diangkat dari bahasa di Negeri
Sakura itu. Salah satu filosofi konyol yang saya pakai sebelumnya adalah,”Si
Kuro itu saudaranya Si Shiro anjingnya Shincan. Karena saya seorang muslim,
tidak boleh memelihara anjing seperti Shincan, jadi saya memelihara Bebek Urat
Kabel Tulang Besi yang saya beri nama Kuro. Meskipun berbeda spesies, saya
harap mereka bisa berteman baik. (Konyol. Saya hanya ingin mengambil keunikan
namanya saja)” Jadi maksud dari filosofi abal-abal itu, saya ingin membuat
benda mati menjadi hidup, seperti memiliki nyawa salah satunya dengan cara saya
kasih nama. Bukan dengan nama pemiliknya yang tertera di platnya, melainkan
dengan namanya sendiri. Lagian kalau saya pakai nama saya di plat sebelah kiri
bawah, saya punya pemikiran yang keliru tentang itu. Kenapa kebanyakan orang
pakai nama pemiliknya untuk menyatakan kepemilikan kendaraannya? Yang jelas
semua orang juga akan tahu kalau barang itu milik kita kalau kita lihatkan
surat STNK dan semacamnya, tanpa perlu mengukir nama kita yang indah itu di
sebuah plat nomor, tanpa penghormatan dibiarkan kehujanan, berdebu dan
tergores-gores, kalau saya sih mending milih mengukir nama saya di sebuah
Gedung Besar saja sekalian, lebih terasa berbeda rasanya. Hehe XD. Makanya saya
lebih memilihkan nama untuk kendaraan saya yang terbilang konyol. Semua ini
dikembalikan pada hak-hak masing-masing, ini hanya sekedar pemikiran bodoh
saya. Hehe. Sedikit banyak melatih menekan rasa sombong, kalau kendaraan itu
seutuhnya bukan milik saya. Semua kembali pada-Nya, Milik-Nya. Jadi tambah
ngaur ya? Memang sengaja dibuat ngaur.
Jadi sebenarnya menurut KBBJ ( Kamus Besar
Bahasa Jepang :D ), Kuro itu berasal dari kata Kuroi yang memiliki arti Hitam. Alasan
saya kenapa saya memakai nama Kuro atau Hitam karena semua impian saya berawal
dari bayangan yang hitam, samar. Saya terus berusaha mengubah bayangan hitam
dari setiap impian itu untuk saya jadikan wujud yang nyata. Semua impian itu
berawal dari bayangan hitam untuk diwujud nyatakan, tidak dibiarkan sesat atau
dibiarkan samar hanya menjadi angan. Tidak hanya itu, ada beberapa filosofi
mengapa saya dengan PDnya memakai nama itu di plat. Pertama, saya mengambil
warna yang lain dari sebuah pelangi, yang tidak mungkin saya kasih nama
kendaraan saya dengan nama Nidji, bisa-bisa nanti Fans Band ternama di
indonesia itu ngeroyok saya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar