Hujan

Hujan
Sang Pengagum Hujan

Selasa, 15 Juli 2014

RAHASIA DI BALIK NAMA ‘KURO’



           
            Dari hari ke hari semakin banyak orang-orang bertanya sama saya, kenapa saya memakai nama, ‘Kuro’ di plat nomor scooter matic saya. Hal itu menarik perhatian banyak orang untuk sekedar bertanya apa artinya? Atau mungkin terheran-heran melihat nama tersebut, dan berfikir,’itu yang punya motor ko aneh ya. Biasanya kebanyakan orang memakai nama pemilik motornya sendiri, ini malah beda. Aneh.’ Mau tidak mau saya harus menjelaskan arti Kuro itu sendiri. Tetapi sebelumnya ada teman saya yang mempunyai pendapat yang menggelitik saya, pendapat beliau seperti berikut : ‘Kuro itu kalau tidak salah yang pintar ngaji itu ya L?.’ Heh? Saya saat itu benar-benar tertawa lepas mendengarnya. Haha. Yang jelas bukanlah, tapi dari situ saya langsung terfikirkan salah satu filosofi untuk menjelaskan kenapa saya memakai nama yang sebenarnya diangkat dari bahasa di Negeri Sakura itu. Salah satu filosofi konyol yang saya pakai sebelumnya adalah,”Si Kuro itu saudaranya Si Shiro anjingnya Shincan. Karena saya seorang muslim, tidak boleh memelihara anjing seperti Shincan, jadi saya memelihara Bebek Urat Kabel Tulang Besi yang saya beri nama Kuro. Meskipun berbeda spesies, saya harap mereka bisa berteman baik. (Konyol. Saya hanya ingin mengambil keunikan namanya saja)” Jadi maksud dari filosofi abal-abal itu, saya ingin membuat benda mati menjadi hidup, seperti memiliki nyawa salah satunya dengan cara saya kasih nama. Bukan dengan nama pemiliknya yang tertera di platnya, melainkan dengan namanya sendiri. Lagian kalau saya pakai nama saya di plat sebelah kiri bawah, saya punya pemikiran yang keliru tentang itu. Kenapa kebanyakan orang pakai nama pemiliknya untuk menyatakan kepemilikan kendaraannya? Yang jelas semua orang juga akan tahu kalau barang itu milik kita kalau kita lihatkan surat STNK dan semacamnya, tanpa perlu mengukir nama kita yang indah itu di sebuah plat nomor, tanpa penghormatan dibiarkan kehujanan, berdebu dan tergores-gores, kalau saya sih mending milih mengukir nama saya di sebuah Gedung Besar saja sekalian, lebih terasa berbeda rasanya. Hehe XD. Makanya saya lebih memilihkan nama untuk kendaraan saya yang terbilang konyol. Semua ini dikembalikan pada hak-hak masing-masing, ini hanya sekedar pemikiran bodoh saya. Hehe. Sedikit banyak melatih menekan rasa sombong, kalau kendaraan itu seutuhnya bukan milik saya. Semua kembali pada-Nya, Milik-Nya. Jadi tambah ngaur ya? Memang sengaja dibuat ngaur.  
             Jadi sebenarnya menurut KBBJ ( Kamus Besar Bahasa Jepang :D ), Kuro itu berasal dari kata Kuroi yang memiliki arti Hitam. Alasan saya kenapa saya memakai nama Kuro atau Hitam karena semua impian saya berawal dari bayangan yang hitam, samar. Saya terus berusaha mengubah bayangan hitam dari setiap impian itu untuk saya jadikan wujud yang nyata. Semua impian itu berawal dari bayangan hitam untuk diwujud nyatakan, tidak dibiarkan sesat atau dibiarkan samar hanya menjadi angan. Tidak hanya itu, ada beberapa filosofi mengapa saya dengan PDnya memakai nama itu di plat. Pertama, saya mengambil warna yang lain dari sebuah pelangi, yang tidak mungkin saya kasih nama kendaraan saya dengan nama Nidji, bisa-bisa nanti Fans Band ternama di indonesia itu ngeroyok saya.
           

Tidak ada komentar:

Posting Komentar