Ku jaga
benda yang tertera namamu di sana
Benda
itu menjadi barang yang berharga
Lantaran
ada kisahmu di dalamnya
Tentang
suka dan dukamu menjaring aksara
Sudah
lama diam-diam aku membaca apa yang ada pada dirimu
Cerita cinta
yang menyinari sajak-sajak indahmu
Tak
jarang aku pun ikut berseru
Sembari
tersenyum bersulam malu dan ragu
Ku bawa
kisahmu itu berjalan di atas takdirku
Ku
harap engkau pun tahu maksud hatiku
Melihat
bagaimana mawar merekah
Bagaimana
rona pipiku bersemu merah
Terlanjur
senang dan terlena aku pada kisahmu
Yang
berkombinasi haru, seru dan lucu
Kamu
memang pandai berkisah mampu meramunya menjadi kisah yang seru
Menyeduhnya
menjadi semanis kopi expreso bercampur madu
Pagi
tadi! Sebuah pertanda mencoba berbicara padaku
Namamu
dalam sampul buku itu terlipat
Membekas
garis yang berkerut
Dan
saat itu pun hatiku ikut berkerut
Sampul buku
yang terlipat itu mengungkap tabir baru tentangmu
Yang ku
tahu dan dapat ku cerna dengan segenap rasa haru
Aku
harus segera melipat namamu dari hatiku
Ya...
Kau pamit pergi, memulai kisah barumu dengan tinta baru
Tinta
hidupku tidak tertulis dengan kisahmu
Ku
lipat hatiku sesegera mungkin
Agar
mudah ku temui halaman baru
Untuk
kisahku, yang akan tertera namaku di sampul buku
Tidak ada komentar:
Posting Komentar