Hujan

Hujan
Sang Pengagum Hujan

Kamis, 23 Januari 2014

Antara Otak Kanan dan Otak Kiri?

Oleh orang rumah, saya di anggap sebagai seorang penganut Otak Kiri. Sedangkan ketika saya berada di luar, bertemu dengan orang lain, saya di anggap seorang penganut Otak Kanan. Entah mana yang benar, saya sendiri sih lebih feelnya ke Otak Kanan, karena saya tahu kapasitas saya ada di sebelah mana. Dan ini lumayan jadi perdebatan yang menghebohkan. Hal ini berawal ketika saya membawa pulang buku tentang ciri-ciri Otak Kanan dan bonus ciri-ciri Otak Kiri yang juga harus saya kenal. Sengaja saya bawa biar orang-orang rumah atau orang sekitar saya membacanya, agar mengenal pola fikir masing-masing, kalau yang buruk ya biar di ubahnya dan itu memang sudah menjadi kebiasaan saya, menyebar virus membaca seluas-luasnya. Semuuaanya saya pe'crretti tuh virus.

Hari pertama saya hampir habis melahap bukunya, membacanya hingga pukul  01.00 malam, kalau tidak ingat besoknya harus masuk kerja, mungkin bacanya bisa bablas hingga subuh tuh, karena bukunya sangat menarik. Kemudian tadi ketika saya pulang kerja, sore tepatnya jam 17.37. Ketika masuk rumah saya langsung tercengang melihat buku itu sedang di baca oleh kakak perempuan saya ( Sambil ketawa juga dalam hati, aahh ternyata virusnya sudah berparasit pada orang-orang rumah. BERHASIL. BERHASIL. HOOORREE. :) tak hanya itu saya juga langsung di serang dengan kata-kata yang ada di buku itu, sengaja di bacakan keras sama yang lagi baca tuh buku, sambil nunjuk-nunjuk ke arahku. 'Tuh kan, kamu tuh jenis manusia yang berotak kiri, yang di fikirkan pendidikan tinggi terus.' Sontak saja heran, dan tiba-tiba membatu, tetapi batin berseru,"Perasaan semalam saya baca buku itu, saya merasa cocok dengan ciri-ciri berotak kanan, dengan segala tindakannya yang suka gila, lebih ekstremnya dianggap sinting."

Sebagai pembanding, saya juga akan ceritakan tanggapan orang luar tentang saya :

Beberapa hari yang lalu, saya masuk kerja seperti biasanya. Tiba-tiba ada sesuatu yang aneh pada temanku yang tengah mengamatiku sedemikian detail, dari cara bicara, berjalan, melipatkan tangan, sampai cara saya ( maaf ) mengupil pun di perhatikannya. Dan semua keanehan itu saya tanyakan langsung ke orang yang ketahuan sedang mengamati semua gerak-gerikku. Singkat cerita, dia bilang, dia penasaran kalau saya itu orang yang menganut otak apa? dan dia mengambil kesimpulan dari analisisnya, kalau saya adalah penganut Otak Kanan! Karena dia mengakui kalau dia tahu membaca kebiasaan orang lain dari gerak-geriknya. Dia juga kepo, dengan mengetes aku dengan berbagai permainan otak kanan, pemikirannya, dan ada yang lebih unik, ketika di lihat dari cara kita menggepalkan tangan.

Nah, sampai sekarang di rumah masih saya berdebat, saling mencari kesimpulan. Di luar juga sama. Tapi aku biasa aja, mau otak kanan/otak kiri pun tak apa, asalkan otakku jangan miring aja. hehehe. XD entah apa yang mereka cari, dan baca dari sisi kehidupanku. Tidak ada yang salah dengan otak kanan/otak kiri, meskipun saya cenderung kanan, saya ndak mungkin mengolok-olok otak kiri. Karena katanya, OTAK KANAN BISA MEMBUAT KEAJAIBAN-KEAJAIBAN. Saya memilih bergerak di Otak Kanan, dengan segala tingkah si kanan yang kadang ceroboh dan tanpa berfikir panjang.

Apapun tanggapan mereka, tentu saya akan menerima sebagai bahan pembelajaran. Kalau orang rumah beranggapan saya penganut Otak Kiri itu di sebabkan karena saya suka mengelu-elukan sekolah tinggi, ilmu yang bisa mengangkat derajat kita di hadapan Tuhan, dan bla..blaa... Tapi saya juga suka dengan imajinasi, kata Einstein,'Imajinasi jauh lebih penting dari pada pengetahuan.' Kalau orang luar, lebih melihat dari cara saya beraksi. Aaah saya rasa dua-duanya juga penting. Harus di pakai sesuai dengan tempat kegunaan, dan dengan kadar yang cocok dan pas saja.

Kanan... Kanan... Kanan... Kiri... Kiri... Kiri... Kemana pun otakku berdimensi, semoga tidak nyasar, bisa menyelamatkan aku di dunia dan di akhirat nanti. Amin. hehehehe. :)

#Nganan lebih baik daripada kiri. :D

Tidak ada komentar:

Posting Komentar