Hujan

Hujan
Sang Pengagum Hujan

Senin, 27 Januari 2014

#SangPelemparDadu

Bukankah diri kita sendiri, sang pelempar dadu itu? memutuskan untuk mengundi di takdir mana dadu itu akan berhenti. Itulah nasib kita.

Maka jalanilah. Di jalan takdir itulah kita hidup. Kemudian, menunggu Tuhan memberikan kesempatan kita untuk melemparkan dadu itu lagi. Karena hidup itu selalu di awali dengan sebuah PENGAMBILAN KEPUTUSAN. Mau tidak mau, kita pasti di paksa untuk memilih. Tindakan dan diam kita juga itu sudah menjadi keputusan. Hanya waktu yang bisa menjawab, siapa yang untung-rugi. Posisi keduanya itu selalu bersisian, berdampingan.

Ingatlah kita hanya Sang Pelempar Dadu. Kita tidak tahu di bagian sisi mana dadu itu akan berhenti. Dan tidak selalu berhenti sesuai dengan keinginan kita. Entah di angka genap atau ganjil. Maka lemparkanlah dadu itu, dan biarkan takdir berputar-putar, mencandaimu, hingga nanti tiba di bagian sisi yang kita inginkan. Karena kita selalu di beri kesempatan yang sama untuk melempar dadu, hanya sedikit orang saja yang berani melemparkan dadu, mengubah nasibnya. Padahal semua tahu, untuk mendapatkan bagian angka yang di inginkan dengan cara terus melemparkannya, sampai keberuntungan dan kepantasan itu datang memberhentikan dadu sesuai dengan bagian angka yang kita inginkan.

Jadi! Ambilah keputusan dan kita pasrahkan semua jawabannya pada ketentuan Tuhan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar