Hujan

Hujan
Sang Pengagum Hujan

Sabtu, 04 Januari 2014

CERITAKU SEPUTAR BUKU,'UDAH PUTUSIN AJA.'

Ini tentang buku keramat. Sebenarnya ada satu buku yang aku keramatkan. Yang pertama adalah buku Tuhan, Izinkan Aku Pacaran dan yang kedua yaitu buku Udah Putusin Aja. Keduanya sama, mengupas tentang pacaran menurut pandangan islam. Mengapa aku bilang buku-buku itu keramat? karena buku-buku tersebut tidak sembarangan aku pinjamin teman. Jujur saja kedua buku itu merupakan buku profokasi. Bahwa dalam agama islam pacaran itu mutlak HARAM hukumnya. Dan yang lebih menonjol mempropokasinya adalah bukunya Ust. Felix, bisa dibaca dari judulnya saja sudah W.O.W. Tapi kalau buat orang yang pacaran buku tersebut terbilang sangat menyeramkan, horor, bahkan mereka enggan membacanya hanya karena udah liat dari judulnya doang. Lain halnya dengan buku yang Tuhan, Izinkan Aku Pacaran. Judul yang menjebak hehehe... Awalnya meminta izin buat pacaran malah jadinya takut pacaran. hihiihi. Penasaran? Baca saja bukunya. :) Buku itu sudah lama terbit tapi bahasannya bagus. Ndak kalah bagus sama buku Udah Putusin Aja yang akan aku bahas sekarang.

Hmmm. Jadi begini, aku punya cerita tentang pengalaman aku meminjamkan buku Udah Putusin Aja ( Di singkat UPA ya ? :D ) ke teman aku yang sedang pacaran. Awalnya aku bilang kalau buku itu bisa bikin dia putus sama pacarnya.

Ini percakapan singkatnya :

"Ayo atuh L pinjemin buku UPA!" Dia benar-benar penasaran. 

"Jangan deh tar nyesel loh. Nanti kalau putus sama pacarnya nyalahin aku lagi." Aku jawab gitu bukan karena tidak ingin mengajak teman berprinsip TIDAK PACARAN. Bukan, tetapi kalau hati dianya belum sepenuhnya ingin belajar dari buku itu dan terus tobat, di jamin ilmu itu akan mantul jauh-jauh, bahkan nanti aku dibilang penghasut. 

"Ah, kamu mah gitu. Jangan atuh jangan doain putus hehehe." Jawabnya aja udah ketakutan. 

"Tuh kan, udah ndak usah pinjem kalau belum mantepin hatinya. Itu buku propokasi biar semua orang yang pacaran PUTUS. Horor deh." Aku tetap pada pendirian untuk tidak meminjamkan buku itu, hanya untuk beberapa saat. Menunggu sampai dia benar-benar mampu membuka hatinya. Atau menunggu Tuhan untuk bekerja sama membantuku mengubah cara pandangnya terhadap PACARAN. 

Nah, setelah beberapa hari kemudian. Karena dia terus bawel, bilang beneran pengen baca tuh buku. Ya dengan berat hati aku pinjamkan bukunya.

"Semoga Bermanfaat." Kataku ketika menyodorkan buku UPA di hadapannya. 

"Ihh lucu warnanya pink." Dengan beringas langsung menyambar buku yang ada di tanganku. Dia menyeringai, melihatkan gigi kelincinya. 

Keesokan harinya. Sudah timbul dampak berbecak-becak ( loh? apanya yang berbecak-becak? hehehe ), ya sudah menimbulkan tanda-tanda kalau buku itu sudah berhasil membuat pola fikirnya seketika berubah. Pagi itu dia langsung menghampiriku di tempat kerja.

"L gila, gara-gara kamu aku jadi galau." Dia menodongku dengan kata-kata, protes. 

"Kenapa sih.?" Tanyaku yang sengaja pura-pura belum tahu dampak dari buku yang baru dia baca tadi malam.

"Itu L gara-gara buku kamu aku jadi takut pacaran, temen aku yang baca sekilas aja jadi kefikiran buat mutusin cowoknya." Rutuknya. 

"Ah, Alhamdulillah. Bagus itu. hehe. Sudah ku bilang dari awal kan, itu buku PROPOKASI!" Aku jawab dengan santai.

"Yaah parah lu mah, masa alhamdullillah sih? dasar. Jadi L, dalam islam itu tidak mengenal istilah pacaran.?"

Aku tidak menjawab, hanya senyum. Sengaja biar dia lebih penasaran sama bukunya. Karena buku tersebut bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan ragu dengan jawaban yang tepat.

 "Aduh galau banget nih." Di lihat dari raut mukanya, temenku mulai strrress. hihihi.

"Jangan sampai gagal pemahaman ya." Kataku, memancingnya agar keluar dari rasa bingungnya. Memang pagi itu dia belum baca sampai selesai, jadi wajar kalau fikirannya galau.


"Maksudnya L.?" Tanya dia yang tambah bingung. Tak paham. 

"Hanya laki-laki yang miskin komitmen yang beraninya ngajak pacaran." jelasku. 


Huaaahh singkat waktu. Obrolanku dengan dia di tempat kerja berakhir sampai di situ.

Dan ketika pulang kerja, sore harinya. Ada hal yang membuat aku sedikit ber-yah, kecewa. Dia mengirim sms ke aku yang berisi pertanyaan, begini : 

'L terusin jangan ya bacanya?.' ( Teeeggg... dalam hati bilang,'yah nyerah.' )

Aku jawab :

'Hmm ya terserah sih itu mah.' ( tidak bisa maksa, tapi sangat di sayangkan kalau dia bener-bener milih berhenti baca bukunya ) 

Tidak ada balasan lagi... Aku putuskan untuk mengirimkan kata-kata yang bisa menguatkanya.

'Semoga ( bukunya ) bisa membuka pintu hati yang sudah lama terkunci." :) Send.

Aku tidak pernah memaksa orang untuk memiliki prinsip yang sama denganku. Tidak akan. Tetapi rasa ingin menolong mereka itu yang kuat. Tapi ya kan percuma kalau orang itu tidak mau membuka hati. Pemahamannya sama sekali tidak akan masuk, yang ada banyak pertanyaan-pertanyaan yang bener ndak sih pacaran itu haram menurut pandangan islam? tapi ko banyak orang islam yang pacaran, dan mereka enjoy-enjoy saja tuh? itu karena mereka sangat awan, dan terpengaruh oleh jaman sekarang yang di seluruh jalanan, taman, tempat hiburan, mereka menghabiskan waktu dengan pacar dibanding menghabiskan waktu untuk membaca buku.

Malam berlalu dengan cepat. Fajar bermalas-malasan, menarik kembali selimut awan gelap. Sehingga pagi di siram gerimis segar.

Temanku yang kemarin menghampiri. Aku tahu akan banyak pertanyaan yang muncul di kepalanya seputar buku UPA. Lokasi masih di tempat kerja.

"L kenapa laki-laki banyak yang miskin komitmen. Ngajak pacaran.?" Tanyanya pagi itu. 

"Laki-laki itu besar nafsunya." Masih dengan jawaban santai.

"Ndak kebalik tuh, bukannya perempuan ya.?" Katanya balik bertanya.

Bergegas aku cari jawaban lain. dan berfikir apa benar aku salah ngomong.? masih pagi, jadi bingung hehehe.


"Hm gini, kelemahan laki-laki itu dari mata, sedangkan kelemahan perempuan itu dari telinga. Ngerti ndak maksudnya.?" Jawabku yang sebenarnya bingung juga, mau nyari jawaban pakai istilah yang mana. ( Hakikatnya laki-laki mudah menggombali dan wanita mudah di gombali. Laki-laki bermodal gombalan|Pasti ngajaknya pacaran, bilang i love you-nya sendirian|Laki-laki yang berkomitmen, bermodalkan iman|Pasti langsung ngajak ta'arufan, bilang i love you-nya bareng keluarga, gerombolan. )

"Jadi laki-laki mudah suka( tergoda ) sama perempuan cuma karena tampilan ( lewat mata turun ke hati. Katanya )...?"( lalu rasanya ingin terpuaskan, dan perempuan deh yang rugi )


"Dan perempuan jika mendengar gombalan ( rayuan ) langsung twwweeeeewww ( Aku menekan telapak tanganku kebawah, yang berarti luluh ). Paham maksudku.?"

"Hmm." Jawabnya sambil menganggukkan kepala begitu mantap. 



"Jadi bacanya diterusin kan.?" Tanyaku yang disisipi senyum. 


"Iya dong." Respon yang sangat baik darinya.

"Alhamdulillah..." ^_^




#Dakwah lewat buku/minjemin buku hehehe


Tidak ada komentar:

Posting Komentar