Hujan yang turun sore ini pun akhirnya membawa hatiku pada
ketenangan. . Saat kejadian itu nyaris saja aku tak bisa lagi merasakan
ketenangan seutuhnya dalam diriku, hatiku hancur, hampir-hampir aku tak
bisa menahan emosi yang ada pada diriku. Ingin rasanya menyiksa diri
ini, agar ikut merasakan sakit bersama kesakitan hatiku ini.
Tetapi Alhamdulillah Allah begitu menyayangiku, Dia melindungiku dari
kesesatan itu. Diri ini masih mampu menghandel kemarahan yang ada
dihatiku.
Pengkhianatan itu tak bisa membuatku berfikir jernih.
Luka dihatiku seperti membuka luka yang lebar, kekecewaan akan
pengkhianatan oleh orang yang selama ini aku cintai, mencampakan cintaku
begitu saja.
Aku seorang laki-laki tak ingin terlalu berlarut-larut
dalam kepedihan ini. Cukup aku kehilangan orang yang tak pernah
mencintaiku dan dia kehilangan orang yang sangat mencintainya.
Malam ini aku lebih mencoba mendekati Tuhanku, merenungkan apa yang
terjadi pada diriku, pengkhianatan cinta pertamaku. Aku salah
mengenalnya dan aku salah telah mencintainya. Sesak sekali dada ini, ku
harap Tuhan mempercepat proses penyembuhan hatiku. Hidupku seolah hampa,
aku datang pada Allah saat aku merasa sakit dan kehampaan dalam diri
ini, sungguh aku ingin meminta maaf pada-Nya.
“ Engkau yang
mampu menenangkan hatiku dalam luka, Engkau yang Maha cinta.
Sesungguhnya hanya Engkau yang mampu menumbuhkan rasa cinta dihati ini
untuknya, maka aku mohon Ya Rabb aku ingin Engkau menghilangkan rasa
cinta ini karena ia mampu membunuhku dalam luka “ lirihku dalam
munajatku pada-Nya, sungguh aku sangat dibutakan oleh rasa cinta itu,
sampai-sampai aku menjauh dari Rabbku. .
Ternyata luka ini membuatku mendekatkan diri lagi Pada-Nya, sungguh aku malu datang dalam rasa sakit dan kehampaan. .
*3 April 2013*
Hujan tidak hanya mampu menyamarkan airmataku ketika Aku menangis. Namun Hujan juga mampu membuat hatiku merasakan tenang dengan suara rintikan yang jatuh dari atas langit. Hujan selalu meredamkan amarah di hatiku bahkan mampu menghapus kebencian yang meradang di hatiku. Suasana Hujan yang selalu Aku rindukan, seperti katak yang selalu riang menyambut datangnya Hujan dengan menyanyikan nyanyian hujan. Tak peduli dengan gelegar petir yang menyambar, Aku tetap mengagumi Hujan.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar