Hujan tidak hanya mampu menyamarkan airmataku ketika Aku menangis. Namun Hujan juga mampu membuat hatiku merasakan tenang dengan suara rintikan yang jatuh dari atas langit. Hujan selalu meredamkan amarah di hatiku bahkan mampu menghapus kebencian yang meradang di hatiku. Suasana Hujan yang selalu Aku rindukan, seperti katak yang selalu riang menyambut datangnya Hujan dengan menyanyikan nyanyian hujan. Tak peduli dengan gelegar petir yang menyambar, Aku tetap mengagumi Hujan.
Jumat, 07 Juni 2013
KEMILAU INDAH DI NEGERI BABYLONIA_CERPENKU ^_^
Aku terus menatap cahaya itu, malam pun kian larut suasana kampung sudah mulai sepi. Kini hanya ada suara-suara jangkrik yang suaranya nampak bertambah jelas. Suara kodok pun tak mau kalah, bernyanyi untuk mengisi keheningan malam yang sudah sepi ditinggalkan oleh manusia yang hendak akan beristirahat setelah seharian sibuk dengan urusan mereka di siang hari. Namun Aku masih asik menatap bintang yang bertaburan diatas hamparan langit yang gelap, terlihat indah dengan suasana langit yang cerah.
Kulihat bintang-bintang itu setia menemani bulan. Aku suka melihat benda itu,menarik. Cahayanya yang berkedip seolah sedang menyapaku yang terus terkesima menatapnya. Bintang yang menarik itu bernama Algo, Polaris dan Mira itulah bintang-bintang yang paling Aku suka selain itu ada bintang yang paling bersinar atau cahayanya paling terang seperti Sirius, Arcturus dan Vega. Tapi Aku lebih suka dengan bintang yang menarik seperti Algo. Bintang yang diartikan dalam bahasa arab Algol atau Ras Al-ghul yang berarti kepala setan. Tapi bintang itu lebih di kenal dengan Blinking Demon atau setan yang berkedip. Mengerikan bukan, tapi selalu membuat Aku tertarik untuk melihatnya. Hal itu yang membuat menarik dari bintang Algo yang termasuk salah satu rasi Perseus itu.
Sejak Aku masih kecil Aku memang sudah melihatkan ketertarikanku pada bintang dan benda luar angkasa lainnya. Suatu hari Aku pernah berbincang dengan Ayah soal bintang, saat itu umurku masih 7 tahun. Malam itu malam ketika Aku mudik ke rumah nenek yang rumahnya di kelilingi puluhan hektar kebun teh. Dan saat suasana malam yang selalu membuatku tertarik. Aku dan Ayah sering menikmati malam di atas loteng rumah nenek, sambil menatap bintang di langit yang gelap. Dan ku lihat cahaya lampu dari beberapa rumah yang jaraknya jauh dari kediaman rumah nenek pun terlihat seperti cahaya bintang. Cahaya yang mengagumkan.
“Ayah coba lihat yang itu ? “ kataku sambil menunjuk dengan jariku ke arah salah satu bintang yang nampak terlihat paling terang di atas langit itu. Berkedip dengan indah. Aku pun tersenyum kagum melihatnya.
“kau tahu nak, apa nama bintang itu ? “ Tanya ayahku yang seperti menguji pengetahuanku tentang bintang. Namun Aku sudah tak asing lagi dengan bintang itu. Aku rasa anak TK pun tahu nama bintang itu apa. Aku pun percaya diri dengan pengetahuan ku dan menjawab pertanyaan Ayahku dengan perasaan bangga, seolah memuji diri sendiri akan kepintaranku.
“bintang kejora yah, itu sih pertanyaan gampang. Bukankah bintang itu sudah ada dalam lagu kanak-kanak ? iya kan. “ jawabku dengan perasaan penuh yakin bahwa jawabanku pasti benar.
“kamu betul nak, itu memang pertanyaan mudah. Tapi maukah Ayah ceritakan tentang bintang yang paling bersinar, yang sinarnya sama dengan bintang kejora ? “ kataAyahku menawarkan. Sejenak Ayah menatapku sambil tersenyum lalu pandangannya menoleh ke arah bintang itu.
“memang ada yah bintang yang sama dengan bintang kejora ? “ tanyaku penasaran. Setahu ku bintang yang paling bersinar ya bintang kejora, tak ada yang lain.
“ada, namanya bintang Zahroh. Entah mungkin itu bintang kejora atau memang ada bintang yang lebih terang selain bintang kejora. Ada yang bilang juga bintang kejora dan bintang Zahroh itu sama. Kau mungkin sudah tak asing lagi dengan bintang kejora. Namun cerita bintang Zahroh ini bisa di bilang asal-usulnya adanya bintang yang paling terang yang diciptakan oleh Allah. “ jelas Ayahku.
“bagaimana ceritanya yah ? ceritakan pada Naf“ pintaku pada Ayah. Aku semakin penasaran di buatnya. Aku belum pernah dengar ada bintang Zahroh. Oh iya namaku Aku Naf lengkapnya Muhammad Ahnaf Futuha Firdaus. Sehari-hari Aku di panggil Naf atau Ahnaf. Nama itu pemberian dariAyahku.
“sebenarnya cerita tentang bintang Zahroh itu ada ketika zaman Nabi sulaiman. Selain bintang Zahroh ada juga bintang Zuhal, Musytari, Marikh, Syamsu, Athariddan Qomar. Pertama Ayah akan menceritakan cerita tentang bintang Zahroh dulu. Kau siap mendengarkan cerita ayah Nak ? “ Tanya ayah padaku.
“Naf siap yah “ jawabku dengan mantap.
“ pada suatu hari ada malaikat yang bertanya kepada Allah SWT. “ Wahai tuhan, mengapa Engkau jadikan anak-anak Adam itu sebagai makhluk pilihan-Mu di bumi, sedangkan mereka sering mendurhakai-Mu “ AllahSWT berfirman, “ kalaulah Aku turunkan kamu ke dunia dan Aku ciptakan kamu seperti manusia yang mempunyai nafsu, niscaya kamu juga akan melakukan sebagaimana manusia lakukan “ kemudian para malaikat menjawab “ Maha suci Engkau wahai Tuhan, kami sama sekali tidak akan mendurhakai-Mu “ jawab para malaikat. Lalu Allah memilih dua malaikat terbaik diantara mereka untuk diturunkan ke bumi. Maka para malaikat pun memilih Harut dan Marut, yaitu dua malaikat yang paling sholeh dan yang paling banyak beribadah kepada Allah SWT. Sebelum diturunkan ke dunia, Harut dan Marut dibekalkan dengan hawa nafsu dan syahwat sama seperti manusia. Mereka juga dianugerahkan berbagai ilmu pengetahuan dan ilmu sihir. Mereka mengajarkan ilmu sihir kepada manusia bertujuan untuk membedakan antara sihir dan mukjizat Nabi Sulaiman. Harut dan Marut di turunkan di negeri Babil ( Babylon ). “
“Negeri Babylon itu ada dimana yah ? “ tanyaku penasaran. Sehingga menghentikan cerita Ayah. Dan Ayah langsung melirik ke arahku. Aku rasa Ayah tak akan marah ceritanya di potong oleh pertanyaanku.
“Negeri Babylon yang beribu kota Babylonia itu adalah wilayah budaya kuno. Nama kunonya Mesopotamia yang sekarang adalah Negara Irak “ jawab Ayah, sambil tersenyum padaku.
“ooh. .” jawabku singkat, sambil mengangguk-anggukan kepala. “ lanjutkan ceritanya yah “ pintaku, memohon sambil mengembangkan senyum manisku pada Ayah.
“baik Ayah akan teruskan ceritanya, dan kalau Ahnaf ada pertanyaan lagi simpan dulu pertanyaan itu sampai Ayah selesai bercerita, bagaimana ? setelah itu Ahnaf boleh tanya apa saja yang belum Ahnaf pahami dari cerita Ayah “ kata Ayah memberikan satu syarat padaku.
“iya Yah “ jawabku yang mulai mengerti maksud dari syarat itu, kalau Aku terus-terusan bertanya mungkin ceritanya tak akan selesai-selesai bahkan bisa saja membuat Ayah jadi lupa cerita selanjutnya. Ayah pun tersenyum dan memulai ceritanya kembali.
“pada hari itu datanglah seorang wanita cantik jelita berketurunan Parsi ( Iran), bernama Zahroh. Ia adalah seorang isteri Raja pada Zaman itu, yang merupakan Zuriat keturunan Qabil ( anak nabi Adam yang cantik ). Kedatangan Zahroh ke Negeri Babylon untuk memperlajari “ Ismullahhul A’zom atau nama-nama Allah yang besar. Setiap Harut dan Marut berpandangan dan bertemu dengan Zahroh hati mereka mulai berdebar-debar. Kemudian Harut bertanya kepada Marut, “ wahai saudaraku Marut, adakah engkau merasakan apa yang aku rasakan, perasaan cinta dan berahi kepada wanita yang berjumpa kita tadi ? “ lalu Marut menjawab “ benar, aku juga merasakan apa yang kamu rasakan “. Mereka pun mencoba merayu Zahroh agar mau ikut bersama mereka. Akhirnya Zahroh pun setuju dan meletakan syarat. Zahroh meminta mereka untuk meminum arak dan kemudian membunuh suaminya. Karena mabuk, mereka melalukan dosa yang lain yaitu membunuh. Setelah Harut dan Marut sadar dari mabuknya mereka insyaf atas kesalahan yang mereka perbuat dan mereka ingin segera kembali kelangit. Namun Allah tidak mengizinkan, Allah SWT berfirman kepada mereka, “ sekarang kamu berdua pilih, mau menerima azab di dunia atau azab di akhirat “ keduanya pun menjawab “ wahai Tuhan, kami memilih azab di dunia yang ada pengakhirannya sedangkan azab di akhirat tidak akan berakhir. Di negeri Babylon itu mereka berdua mendapatkan azab dari Allah SWT. Dan dalam hadist shahih yang di riwayatkan oleh Sayyidina Ali di zaman Rasulullah SAW melihat ke bintang, baginda melaknat Zahroh menjadi bintang. “ jelas Ayah mengakhiri ceritanya.
Dari cerita Ayah yang menarik itu yang membuat Aku makin suka dengan bintang dan benda-benda yang ada di langit. Ketertarikanku pada benda langit terbawa sampai Aku dewasa dan saat Aku memilih jurusan kuliah, Aku memilih jurusan Ilmu Falak atau Ilmu Astronomi. Aku memperdalam ilmu sainsku dengan tetap berlandaskan Al-Qur’an.
“ Dan Dialah yang menjadikan bintang-bintang bagimu, agar kamu menjadikannya petunjuk dalam kegelapan di darat dan di laut. Sesungguhnya kami telah menjelaskan tanda-tanda kebesaran ( kami ) kepada orang-orang yang mengetahui ( QS.6:97 ) “
*29 April 2013*
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar