Seringkali kita kagum pada seorang karena hebat sekali menulis dan merangkai kata. Sedangkan kita hanya baru tahu ilmunya saja.
Sering juga kita tersenyum, tertawa, terpana, terenyuh, sedih dan
menginsafi diri setelah membaca satu tulisan dan kita ingin sekali bisa
menulis seperti si penulis. Namun apa daya kita membuat satu paragraf
yang baik dan benar saja susah minta ampun.
Lalu kita bertanya-tanya, bagaimana sih cara menjadi penulis hebat seperti penulis yang telah sukses itu?
Jawabannya ada pada dua kata ajaib ini: practice (latihan) yang massive (banyak).
Menulis itu adalah keahlian. Dan ketahuilah bahwa untuk menguasai satu
atau beberapa keahlian intinya ada pada latihan (practice) yang banyak
dengan berulang-ulang terus-menerus (massive).
Mari kita ambil sebuah contoh perbandingan:
Mengapa seorang bocah berumur satu atau dua tahun yang tinggal di
negeri bule sana tidak pernah belajar bahasa inggris, namun ternyata
mereka fasih sekali berbahasa inggris?
Lalu mengapa kita orang
Indonesia (yang pernah mengenyam bangku sekolah pasti belajar bahasa
inggris sekali seminggu) sedikit sekali yang bisa bahasa inggris?
Jawabannya karena bocah bule itu lebih banyak praktek bahasa inggris
daripada kita. Mereka prakteknya setiap hari. Sedangkan kita hanya
praktek seminggu sekali. Dan itupun kalo kita tidak bolos waktu jam
belajar bahasa inggris.
Dan lebih parahnya lagi, ternyata kita
sering diajarkan oleh orang yang belum tentu juga menguasai bahasa
inggris (walau sering mengaku sarjana bahasa inggris! Maaf numpang
nyindir… he.. he…).
Contoh ini sama halnya dengan kita bila dibandingkan dengan penulis sukses itu.
Mengapa kita susah sekali menciptakan tulisan yang menarik dan enak
dibaca? Atau bahkan membuat satu paragraf yang baik dan benar saja susah
minta ampun?
Karena kita jarang atau bahkan tidak pernah
berlatih sekalipun. Sedangkan para penulis best seller atau penulis
hebat lainnya itu bisa menulis dengan kualitas tinggi karena mereka
memang gemar dan telah menulis tentang banyak hal.
Penulis best
seller atau penulis hebat itu telah mempersembahkan waktu hidup mereka
hanya untuk menulis, setiap hari walaupun hanya beberapa menit atau jam.
Sehingga mereka menjadi diri mereka yang sekarang.
Namun anda
jangan sedih dulu karena anda juga bisa seperti mereka. Syaratnya anda
harus siap sedia memulai membiasakan diri anda untuk menulis setiap hari
walaupun beberapa menit. Tidak ada yang instan disini. Anda hanya butuh
dua kata ajaib ini untuk sukses dalam menulis: practice yang massive.
Sama seperti yang dikatakan oleh salah seorang penulis best seller
Felix Siauw (Orang Asli Indonesia) dalam bukunya: How To Master Your
Habits.
“Bila seseorang banyak melatih dan mengulang,
terpaksa ataupun sukarela, dia pasti akan menguasai keahlian tertentu.
Inilah namanya pembentukan kebiasaan alias habits.”
Hmm… Om
Felix ini betul sekali. Bila kita banyak (massive) melatih (practice)
dengan terpaksa ataupun sukarela kita pasti akan menguasai suatu
keahlian termasuk keahlian menulis.
Apa yang dikatakan Om Felix
ini sama seperti hukum sepuluh ribu jam alias The Rule of 10.000 Hours
yang digagas oleh Malcolm Gladwell dalam bukunya Outliers. Gladwell
berargumentasi,
“Bahwa penguasaan dalam suatu bidang
tertentu merupakan kunci utama dari kesuksesan, dan penguasaan tersebut
hanya bisa diperoleh oleh seseorang jika telah melakukan latihan minimal
10.000 jam.”
Kalo dihitung-hitung, 10 ribu jam itu berarti
anda harus berlatih menulis setiap hari selama dua tahun untuk menjadi
penulis yang hebat!
Menurut saya ada benarnya.
Tidak ada
yang instan disini tidak ada yang magic, semua butuh proses
terus-menerus. Kita harus menempuh suka dukanya dengan sabar sampai
tulisan kita diakui oleh khalayak dan diterbitkan serta dinikmati.
Bagaimana dengan anda. Apakah anda siap untuk menjadi penulis hebat?
Apakah anda ingin melihat tulisan anda diterbitkan? Atau anda ingin
melihat novel kesayangan anda dibeli dan diminati banyak orang?
Ya, Anda hanya butuh dua kata ajaib ini: PRACTICE yang MASSIVE. Titik tidak pake koma…!!!
Dan apakah anda siap sedia untuk melakukannya?
Yap, itu harus…. Anda harus siap menerapkan dua kata ajaib ini bila
anda benar-benar ingin melihat tulisan atau bahkan novel kesayangan anda
diterbitkan.
Salam Sukses Novelis Indonesia!
Miss AINI
Hujan tidak hanya mampu menyamarkan airmataku ketika Aku menangis. Namun Hujan juga mampu membuat hatiku merasakan tenang dengan suara rintikan yang jatuh dari atas langit. Hujan selalu meredamkan amarah di hatiku bahkan mampu menghapus kebencian yang meradang di hatiku. Suasana Hujan yang selalu Aku rindukan, seperti katak yang selalu riang menyambut datangnya Hujan dengan menyanyikan nyanyian hujan. Tak peduli dengan gelegar petir yang menyambar, Aku tetap mengagumi Hujan.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar