Hujan tidak hanya mampu menyamarkan airmataku ketika Aku menangis. Namun Hujan juga mampu membuat hatiku merasakan tenang dengan suara rintikan yang jatuh dari atas langit. Hujan selalu meredamkan amarah di hatiku bahkan mampu menghapus kebencian yang meradang di hatiku. Suasana Hujan yang selalu Aku rindukan, seperti katak yang selalu riang menyambut datangnya Hujan dengan menyanyikan nyanyian hujan. Tak peduli dengan gelegar petir yang menyambar, Aku tetap mengagumi Hujan.
Senin, 09 September 2013
mau belajar menulis? baca tips ini.. ( 31 Agustus 2013 )
1. KUMPULKAN BAHAN BACAAN SEBANYAK MUNGKIN
Saat kita kecil, orangtua mengajari kita menulis, tetapi sebelum kita menulis. Kita lebih dulu diharuskan membaca huruf dan angka. Setelah membaca, mereka mengharuskan kita mengikuti huruf dan tulisan itu diselembar kertas hingga menjadi tulisan.
Seperti itu juga saat anda akan menulis sebuah cerita. Bacalah bacaan yang Anda butuhkan sebagai acuan utuk merangkai cerita tersebut seperti buku-buku panduan menulis cerpen, memperbanyak membaca novel karangan sastrawan terkenal. Membaca dengan pengertian tidak menghafal melainkan memahami isi dari tulisan tersebut dari cara penulisan awalnya hingga akhir dan bagaimana penulis mengelolanya.
Menurut Franz Kafka, salah satu sastrawan yang terkemuka di abad keduapuluh. Katanya kalau kita ingin membaca buku, sebaiknya kita membaca buku-buku yang mencambuk. Kalau buku yang kita baca itu tidak menyadarkan kita, seolah –olah kita ditampar di muka. Apa gunanya kita membaca? Apakah sekedar menyenangkan hati?.. Oh My God, tanpa buku kita juga bisa senang.”
Jadi,kalau Anda ingin membaca, hmmmm sesuaikanlah dengan apa yang hendak Anda tulis.
2. COBALAH PAHAMI APA YANG INGIN ANDA TULIS DENGAN NIAT DARI DIRI ANDA
Melakukan sesuatu tanpa kemauan dan keyakinan tidak akan pernah memberikan hasil yang baik. Ketika Anda sendiri tergerak ingin menulis, maka menulislah. Pahami gagasan pokok yang akan Anda jadikan tulisan.Tulislah dengn sesingkat-singkatnya seperti halnya ketika Anda merangkum sebuah cerita. Dengan begitu, Anda telah melewati pagar pertama dalam menulis fiksi.
3. Belajar menulis cerpen
Dalam penggunaan kontemporer, istilah cerita pendek umumnya merujuk kepada karya fiksi yang panjangnya tidak lebih dari 20.000 kata dan tidak kurang dari 1.000 kata. Cerita yang pendeknya kurang dari 1.000 kata tergolong pada genre fiksi kilat (flash fiction). Fiksi yang melampuai batas maksimum parameter cerita pendek digolongkan ke dalam novelette, novella, atau novel.
Ketika Anda memulai belajar menulis cerpen, tulislah berdasarkan referensi yang sudah anda miliki. Jangan mempersulit diri anda dengan menyamai standar dalam penulisan cerpen. Apabila anda sudah mampu menulis cerpen, lakukan berulang-ulang dengan judul dan permasalahan yang berbeda. Saat Anda telah terbiasa, lanjutkan dengan mengikuti standar dari ukuran cerpen.
4. Berkaca dari karya oranglain
Bercermin dari karya oranglain tidak berarti meniru sepenuhnya, melainkan mencoba agar karya kita bisa secantik atau sebagus dari cerminan karya penulis tersebut. Cobalah membaca cerpen atau novel yang Anda anggap menarik, lalu tulislah kembali dengan kata-kata Anda sendiri tanpa menghilangkan maksud cerita atau bisa juga cerita tersebut Anda jadikan sinopsis. Kita dapat mempraktekannya hanya sekedar latihan.
Perlu diingat, menulis bukanlah hal yang sulit meski menyita waktu. Banyak orang yang bilang, kalau menulis fiksi adalah pekerjaan pelamun, pekerjaaan yang membawa kemiskinan karena hanya segelintiran orang yang menghargai sastra, kebanyakkan orang sibuk memikirkan masa depan dengan usaha-usaha yang lebih menjanjikan daripada menulis fiksi. Buktikanlah bahwa anggapan seperti itu tidak akan pernah ada. Karena bacaan fiksi dapat memberikan dahaga bagi sesorang yang haus akan rohani…
Miss Aini
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar